Kamis, 06 Desember 2012

salak bangkalan

Salak Bangkalan

Apabila Yogyakarta mempunyai salak pondoh sebagai buah kebanggaan, Sumatera Utara mempunyai salak sidempuan, dan salak condet dari Jakarta, Kabupaten Bangkalan juga mempunyai varietas buah salak sebagai kebanggaan, yaitu salak bangkalan.

Salak bangkalan sangat terkenal tidak kalah dengan salak pondoh dari DIY. Meski namanya sangat pepoler dan terkenal di kalangan masyarakat, tak ada yang tahu persis penanam pertamanya. Menurut cerita dari mulut ke mulut bisa memberikan gambaran. Almarhum KHM Cholil bin Abd Latif, pendiri Pondok Pesantren Mertajasah Bangkalan, dipercaya sebagai perintis penanaman kerabat kelapa sawit itu di sana. Ulama kharismatik itu sangat mencintai salak. Ia kerap menugaskan para santri untuk merawat kebun salak di sekitar pondok.

Santri yang merupakan penduduk setempat kerap mendapat oleh-oleh buah salak. Bijinya ditanam di rumah sehingga penanaman salak meluas. Bahkan, beberapa salak di Jawa Timur seperti wedi di Bojonegoro, kersikan di Pasuruan, dan suwaru di Malang diyakini bibitnya berasal dari Bangkalan oleh santri yang pernah mondok di sana. Namun, kabar itu disangsikan oleh Greg Hambali ahli Botani dan Kolektor Salak dari Bogor.

Menurutnya, yang mungkin terjadi justru sebaliknya. Salak bangkalan mirip dengan salak jawa. Yang mungkin salak dari Jawa masuk ke Bangkalan. Di Madura sedikit sekali ditemukan penyerbuk alami, katanya. Maklum, salak jawa terkenal sebagai tanaman berumah dua.

Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.

Salak adalah tanaman palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin. Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut.

Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm. Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.

Tempat tinggal {Kebiasaan}

Tempat tinggal {Kebiasaan}

adat istiadat perkawinan di tempat tinggal saya

'Perkawinan keluarga' merupakan adat Madura, dengan cara melakukan perkawinan dengan sesama keluarga besar. Sistem keluarga besar telah menyebabkan tradisi yang turun temurun, sehingga dominasi perkawinan dalam keluarga didominasi oleh orang tua. Anak tidak memiliki power untuk menentukan dengan siapa mereka akan menjalani perkawinan. Unsur-unsur perkawinan meliputi benda, perilaku, norma dan makna. Benda-benda dalam perkawinan yaitu : buah kelapa, pisang, bahan makanan (beras, gula, minyak tanah), seperangkat alat sholat (mukena, al-Quran, sajadah), seperangkat pakaian dan alat kecantikan.

Perilaku perkawinan dengan cara pihak laki-laki menghantarkan barang kepada pihak perempuan, upacara penyerahan, permintaan dan penerimaan, penentuan perkawinan, upacara akad nikah, resepsi perkawinan, dan sungkeman, serta anjang sana kepada keluarga besar.
Pernikahan keluarga mengandung norma-norma sebagai berikut,
(1), tidak boleh menerima tawaran orang lain kalau sudah diikat/dilamar,
(2) segala pemberian harus dipakai sendiri oleh calon penganten perempuan
(3). menambah erat ikatan keluarga besar,
(4) membangun kekuatan/kekuasaan di masyarakat melalui ikatan keluarga,
(5). Menyambung ikatan keluarga.
Makna yang terkandung didalamnya, yaitu nilai tanggung jawab, mempersatukan dua keluarga besar, silaturrahmi, menjalankan sunnah rasul, memperbanyak keturunan, dan memperluas kekuasaan dan pengaruh di masyarakatnya.

Simbol-simbol yang digunakan, memakai cincin lamaran sebagai tanda bahwa terikat dengan seseorang dan tidak boleh menerima tawaran orang lain. Simbol menghias penganten, kamar penganten ditempatkan dikamar tengah, dengan indah menunjukkan bahwa ada sakralitas sebagai raja dan ratu dalam resepsi tersebut. Upacara akad nikah di masjid sebagai tempat ritual agama yang tinggi kedudukannya karena mengadakan perjanjian suci kepada Allah dan disaksikan oleh keluarga dan masyarakat. Setelah itu acara sungkeman kepada orang tua sebagai cara penghormatan yang tulus dan hormat, kemudia orang tua membawa keliling penganten ke hadapan para tamu melambangkan mempercepat adabtasi, dan bermasyarakat.

Ada nilai dehumanisasi yang bersistem kekerasan, apabila anak atau penganten yang dijodohkan oleh orang tua tersebut belum tentu mendapat persetujuan oleh anak. Apabila terjadi keretakan hubungan dalam perjalanan hidupnya, maka akan terjadi segregasi sosial antara keluarga, misalnya putusnya hubungan keluarga, dan berakhir dengan permusuhan. Dalam intensitas yang tinggi, maka terjadi kekerasan seperti budaya “carok” akibat harga dirinya dihina. Persoalan keretakan keluarga akibat ketidakharmonisan hubungan mengancam hubungan keluarga besar.

Mengambil ilustrasi dari perkawinan keluarga adat Madura dari, unsur-unsur local culture berupa mata pencaharian dengan kepercayaan bahwa pernikahan itu akan meningkatkan ekonomi keluarga. Ekonomi orang yang berkeluarga akan semakin kokoh karena ada nilai tanggung jawab. Pesta merupakan simbol untuk mengerti kekuatan keluarga, dan ritual untuk membaca doa syukur dan dimensi sosial, bahwa pasangan tersebut sudah ada yang punya. Alat perlengkapan dalam keseluruhan penikahan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi, dan diyakini akan mengekalkan hubungan pernikahan mereka. Seperti seperangkat alat sholat harus lengkap untuk mengingatkan agar, taat beragama dan menjalankan ibadah solat. Didalam pernikahan keluarga terdiri dari serangklaian orang yang terorganisasi melalui ikatan perkawinan. Dengan adanya pernikahan tersebut maka akan menambah jumlah anggota keluarga baru yang terjalin dalam kekerabatan. Pernikahan keluarga juga mengembangkan sistem bahasa Madura dan bahasa daerah yang lain. Sistem pengetahuan yang ada didalam pernikahan keluarga adalah saling kenal mengenal dan memahami karakter masing-masing pasangan, dari perkawinan tersebut mempertemukan adat dan suku yang berbeda sehingga memperoleh kehidupan yang baru.

{Rumahku surgaku}

Tempat Tinggal {Rumahku surgaku}

Rumah adalah tempat berteduh bagi setiap individu dalam keluarga dari kesibukan di luar. Di dalamnya menjanjikan sejuta kedamaian dan kasih sayang yang harmonis. Islam sebagai dien sempurna yang mengatur bagaimana mewujudkan kebahagiaan ini, menciptakan rumah sebagaimana slogan “Baiti Jannati’ [Rumahku, Surgaku]. Rumah yang didalamnya ditemukan kedamaian, kasih sayang dan rahmat dari Illahi, laksana sebuah surga di dunia.
Ada 10 hal penting yang harus dijadikan panduan dalam menata rumah islami, sebagai berikut.
1. Kebersihan dan Kesucian
Menjaga kebersihan dan kesucian bagi seorang muslim mempunyai nilai tambah, yaitu sebagai hukum syar’i. Karena itu hendaklah seorang muslim harus selalu berada dalam keadaan bersih dan suci, badan, pakaian maupun tempat tinggalnya, yang juga merupakan syarat makbulnya ibadah, khususnya shalat. Misalnya ketika seorang muslim membersihkan najis, maka ia bukan saja membersihkan kotoran secara lahiriyah saja, tetapi juga secara maknawiyah. Untuk itulah setiap jenis kotoran yang tergolong najis mempunyai cara-cara tersendiri dalam membersihkan serta mensucikannya.
2. Mengatur dan menata interior rumah sehingga menjadi indah dan enak dipandang.
“Allah itu indah dan menyukai keindahan’. Hendaknya setiap muslim menyadari hal ini, terutama keindahan rumahnya. Menggunakan pakaian yang rapi dan bersih sesuai dengan situasi dan kondisi, perabot rumah tangga yang teratur rapi pada tempatnya, ruangan yang ditata sesuai dengan fungsi dan kondisi, misalnya sebuah pigura Baitul Haram sepantasnya diletakkan di dinding ruang tamu dan bukan di dapur.
3. Adab merendahkan suara, menjaga rahasia dan tidak membuat gaduh.
Imam Hasan Al Banna mengatakan dalam wasiatnya, “Jangan keraskan suaramu melebihi kebutuhan si pendengar, karena hal yang demikian itu adalah perbuatan bodoh dan mengganggu orang lain.’ Suara keras dalam berbantah-bantahan, gelak tawa terbahak-bahak, suara lengkingan wanita maupun radio atau televisi yang kuat merupakan hal-hal yang sangat sensitif dan dapat memicu perselisihan. Hal tersebut bukanlah etika dalam Islam.
Dalam rumah islami, tentu penghuninya akan selalu berusaha menerapkan etika-etika islami dalam bermuamalah dengan sesama anggotanya dan tetangga lainnya, menjaga kesopanan dalam berbicara, menghormati hak-hak orang lain dan menjaga rahasia yang ada dalam rumah tangganya.
4. Mengatur hal-hal yang berkaitan dengan ilmu dan ibadah.
Hal yang penting dan utama adalah ilmu-ilmu wajib yang dibutuhkan seperti masalah ibadah, menunaikan amalan fardu [wajib] dan juga amal-amal sunnah serta islami dengan cara mengadakan perpustakaan rumah , ibadah khususnya shalat, puasa, tilawah Qur’an, dzikrullah [mengingat Allah] dan do’a. Semua anggota keluarga harus saling bahu-membahu dalam merealisasikan hal-hal ini. Peran tausiah [saling
menasehati] sangat penting dalam menjaga kelangsunagn terlaksananya amalan tersebut.
5. Bersikap sederhana dana makan, minum dan gaya hidup.
Seorang muslim mempunyai tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya. Ia dituntut untuk senantiasa menyeleksi makanan dan minuman yang dibawa ke rumah, serta memperhatikan kualitas serta kuantitasnya. Menumpuk-numpuk pakaian dan barang yang tidak berguna merupakan pemborosan. Untuk itu setiap kebutuhan yang akan dibeli hendaknya diperhitungkan dulu kepentingan dan manfaatnya.
6. Menjalin hubungan baik dan adab bergaul.
Di dalam rumah yang islami harus diterapkan adab pergaulan yang islami pula. Adab terhadap orang tua adalah menghormatinya, taat kepada keduanya, berbuat baik dan menistimewakan keduanya. Juga suami istri yang bermuamalah dengan baik dan memberikan contoh tauladan kepada anak-anaknya. Manjalin silaturahim dengan karib kerabat dan keluarga jauh. Membiasakan anak-anak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta adab-adab baik lainnya.
7. Memperhatikan kesehatan dan olah raga.
“Ada dua kenikmatan yang dilupakan oleh kebanyakan orang, kesehatan dan waktu luang’ [HR. Bukhari].
Islam sangat memperhatikan kesehatan. Dalam hadits lain masalah pentingnya kesehatan dan kekuatan banyak disinggung. Tetapi dalam prakteknya kaum muslimin banyak yang mengabaikan masalah ini. Perhatikanlah masalah kebersihan, udara yang masuk ke dalam rumah, ventilasi, tata ruang serta kerapihan rumah. Hendaknya tiap anggota keluarga dibiasakan untuk berolah raga, jalan kaki atau lari di pagi hari, atau apa pun bentuknya. Alangkah baiknya jika program olah raga tersebut dibarengi dengan dzikrullah dan doa.
8. Melindungi rumah dan anggota keluarga dari akhlak, perilaku yang menyimpang serta menjauhkan mereka dari hal-hal yang haram, makruh dan membahayakan.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS. 66:6]
Seorang muslim selamanya akan selalu aktif melaksanakan tuntutan agama. Begitu pula terhadap keluarganya, dan berusaha untuk menjauhkan diri dan keluarganya dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Kaum muslimin sudah biasa memandang apa yang ada di dalam rumah sebagai aurat yang harus dijaga. Perlu diperhatikan, bahwa ada sebagian pakaian kita yang tidak layak untuk dilihat orang kain, karena hal tersebut akan mengganggu perasaan, tidak enak dan sebagainya. Jangan sampai ada pakaian dalam yang tergeletak sembarangan. Perilaku dan kata-kata yang tidak baik jangan sampai dipraktekkan oleh anggota keluarga.
Hal yang harus dijaga adalah aurat, jangan sampai menampakkan aurat di hadapan orang lain, sekalipun anak kecil. Kemudian interior rumah yangan sampai ada hal-hal yang dilaknat Allah seperti patung atau pun jenis lainnya. Juga hal yang perlu dihindarkan adap-apa yang termasuk kategori “lagho’, makruh dan haram. Seperti kebanyakan acara-acara televisi, radio atau acara lain yang tidak berfaedah, dan membuang waktu.
Anak-anak pun harus senantiasa dijaga gerak-geriknya dari hal-hal yang buruk dan membahayakan, seperti obat-obatan dan benda-benda tajam serta barang pecah belah.
9. Berbuat baik kepada tetangga, menghormati tamu dan bersilaturahim.
Menghormati tamu merupakan salah satu kewajiban bagi seorang muslim. Diantara adab islami bagi orang yang bertamu adalah tidak memberatkan orang yang dikunjungi agar dia menjamu kita sebagai tamu. Seorang muslim harus senantiasa menyiapkan dirinya, rumah dan kaluarganya untuk menerima tamu dan menghormatinya.
Sedangkan adab terhadap tetangga ialah memenuhi hak-hak mereka pada peristiwa-peristiwa tertentu, seperti kegembiraan dan kesedihan, menjaga anak-anak jangan sampai berkelahi dengan anak tetangga dan menghindari kebisingan atau sesuatu yang menyulitkan mereka.
10. Menjaga adab masuk dan keluar rumah.
Hal pertama yang harus diperhatikan seorang muslim dan muslimah dalam keluar dan masuk rumahnya adalah sunnah yang berkaitan dengan masalah tersebut, kaki mana yang harus didahulukan dan memberi salam pada penghuninya.
Sebelum keluar rumah hendaklah menentukan niat, arah tujuan dan mengoraksi diri serta memeriksa barang bawaan. Terutama kaum wanita muslimah bila hendak keluar rumah hendaknya tidak tercium bau wangi-wangian yang dapat memancing laki-laki lain, selalu merapikan dan memelihara hijabnya dan menutup aurat dengan baik jangan sampai salah pakai atau terpiup angin.

{Pengertian tempat tinggal}

Tempat Tinggal {Pengertian tempat tinggal}

Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll.
Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap, biasanya memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak.

 Lantainya bisa berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan lainnya. Rumah modern biasanya lengkap memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di dalamnya terbagi-bagi menjadi beberapa kamar yang berfungsi spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras, dan pekarangan.

Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja bersekolah, atau melakukan aktivitas lain, tetapi paling sedikit rumah berfungsi sebagai tempat untuk tidur bagi keluarga ataupun perorangan. Selebihnya, rumah juga digunakan sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan.

Rumah dapat berfungsi sebagai: tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tmpat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat

Diri Sendiri {Tentang q0e}

Diri Sendiri {Tentang q0e}

tentang qu

           Aku adalah indah sri wahyuni l, hidup.q menyedih kan dan mengharu kan bagi siapa saja yang tau tentang aku, namun saat aku ada di luar rumah tak sedikit pun senyuman yang menghiasi wajahku itu luntur , itu semua ku lakukan karna aku tegar dan untuk menutupi betapa rapuhnya hidup ku ini ,  karna aku tau hidup itu tidak untuk di sesali karna hidup itu adalah kebahagiaan, dan bagi aku bahagia itu sederhana , hanya melihat orang yang aku sayank bahagia itu sudah cukup membuat aku bahagia.
          Aku menjalani hidupku yang membosankan ini dengan senyuman.... karna aku mau tunjukin pada dunia kalau aku bisa dan aku mampu untuk menjalanin hidup ini dengan bahagia dn tanpa beban sedikit pun, dalam hidup ku, aku selalu berfikir, hidup itu gak adil, karna semua orang di lahirkan dengan berbeda, dengan derajat yang berbeda kaya , miskin , cantik,jelek... bahkan semua itu sangat tidak adil,, tapi setelah aku fikir lagi, semua itu adalah hal yang  patut kita syukuri.
         Kenapa aku bilang harus kita syukuri, ea,,, karna itu yang akan menguji kita, kesabaran dan sampai mana kita mensyukuri apa yang di berikan oleh alloh kepada kita, baik itu kelebihan kita maupun kekurangan kita, seharus nya kita lebih bijak untuk menjalanin hidup kita dan lebih menghargai hidup kita,  bahkan buat orang yang beruntung, yang mempunyai segalanya, harta, keluarga, teman yang baik bahkan penampilan yang perfeck. seharusnya lebih menghargai hidup dan tidak sombong.
        Hidup butuh perjuangan, mulai dari muda kita harus berjuang untuk masa depan kita , agar masa depan kita bisa cerah dan berprestasi, aku gak mau masa depan aku jadi suram dan tidak berprestasi, karna aku ingin melihat orang tua dan orang yang aku sayang melihat aku sukses dan bangga terhadap ku, karna aku tau sekarang aku masih jauh sekali dengan kata sukses, aku masih belum apa-apa, masih melakukan semua nya dengan bantuan orang tua aku,.
        Maka dari itu aku bertekat, aku harus jadi orang sukses, dan itu mimpi aku,, aku yakin semua itu berawal dari mimpi dan usaha kita sendiri, dan akan ku usahakan mimpi ku untuk jadi orang sukses itu jadi kenyataan dan akan aku buat orang yang aku sayank bangga terhadap ku, itu mimpi aku, dan akan aku jadikan mimpi itu jadi kenyataan, jadi orang yang sukses dan akan aku bahagiain orang tua aku, karna alasan aku ingin jadi orang sukses itu karna orang tua aku.

puisi tentang aku

AKU

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli 

Aku mau hidup seribu tahun lagi

puisi ini adalah puisi yang sangat menarik buat saya karena pengarang nya sanagt baek dan juga sangat ter populer dan puisi ini juga tidak asing buat aku dan di teman-teman 

CITA-CITA KU YANG UNIK

Cita-citaku

         Hidup ini butuh perjuangan,kita di anjurkan untuk belajar serta berpendidikan,itu semua untuk kepentingan kita dan kelancaran hidup kita untuk membangun sebuah kehidupan yang kita impikan,dan tanpa cita-cita kita tidak bisa punya tujuan hidup hakiki karena hidup yang kita jalani itu semua butuh tujuan yang harus kita jalani setiap saat,maka dari itu kita harus mempunyai sebuah cita-cita yang baik demi masa depan yang cerah dan kehidupan yang bermoral serta bermanfaat.
       Aku mempunyai tujuan hidup serta mempunyai cita-cita yaitu aku ingin jadi pengusaha muda yang sukses dan berpendidikan karena aku bangga dengan seseorang yang mampu bersaing dalam bekerja demi menciptakan lapangan pekerjaan yang efektif, dan aku ingin memperjuangkan orang-orang yang pengangguran yang tidak bekerja, itu semua karena aku banyak melihat orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan yang tiap harinya hanya tidur saja.
      Mulai dari kecil, aku ingin menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa memperkerjakan orang-orang yang tidak bekerja, meski hanya perusahaan kecil-kecilan tapi lama-kelamaan akan menjadi perusahaan  yang sukses yang berkembang jika didasari dengan niat dan kesungguhan kita dalam mengembangkannya, serta agar tidak ada orang yang pengangguran karena mereka juga butuh kebutuhan hidup, meski hanya dengan bertani, aku ingin mengembangkan mereka dengan bekerja agar mereka tidak merasa kekurangan.
     Orang tua serta kakak peremouanku tidak setuju dengan cita-citaku itu karena mereka ingin aku jadi seorang Guru agar bisa membagi ilmu yang telah ku dapat semasa bersekolah. Karena jasa seorang guru sangatlah penting bagi penerus bangsa ini. Tetapi aku tidak telaten untuk mengajari murid-muridku nanti, bisa-bisa jika aku menjadi seorang guru murid-muridku pada tidak paham dengan materi yang kusampaikan.  
Semoga dengan niatku yang baik yang ingin menolong orang yang pengangguran,semuanya akan meluluhkan hati kedua orang tuaku yang selalu memaksa aku untukmenjadi seorang Guru,tapi banyak yang bilang kalau pilihan kedua orang tua itu tidak pernah salah dan itu semua demi kebaikan anaknya,aku berfikir jika kelak aku keras untuk jadi pengusaha tapi itu semua tanpa persetujuan orang tua,aku akan menyesal.Jadi, aku akan memantapkannya kelak jika aku sudah mau lulus SMA.