Sabtu, 24 November 2012

jaringan


Jaringan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporoforTumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.

Daftar isi

  [sembunyikan

[sunting]Jaringan hewan (termasuk manusia)

Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:
1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
  • Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
  • Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
  • Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
  • Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh

[sunting]Jaringan tumbuhan

Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi(misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.

[sunting]Jaringan meristematik

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan bersifat embrionik("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi beberapa fitohormon, biasanya auksin dansitokinin, akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan tidak terdiferensiasi yang disebut kalus.

[sunting]Jaringan permanen

Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis di bagian luar yang dikenal sebagai kutikula. Dapat juga ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun demikian, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (miang atau rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermaememiliki tambahan jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.

sumber:wekipedia

Struktur dan Fungsi Batang, Daun Pada Tumbuhan


Struktur dan Fungsi Batang, Daun Pada Tumbuhan

Struktur dan Fungsi Batang
Struktur Morfologi
1. Batang herba, umumnya batang lunak, berwarna hijau (karena terdapat klorofil), terdapat stomata, sedikit / tidak ada jaringan kayu, ukuran kecil, dan umurnya relatif pendek.
2. Batang berkayu, umumnya batang keras, terdapat jaringan kayu, berwarna coklat, terdapat lentisel, ukuran besar, dan umurnya relatif panjang.
Struktur Anatomi
Dari lapisan luar ke dalam
1. Jaringan Epidermis, terdiri dari selapis sel, dinding sel menebal, dilindungi oleh kutikula
2. Jaringan Korteks, terdiri dari beberapa lapis sel, berongga-rongga, bervakuola besar, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
3. Stele, terdiri dari xylem dan floem. Letak jaringan pengangkut (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil lebih teratur daripada tumbuhan monokotil
Fungsi batang:
1. Sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan yang mengangkut air dan garam mineral, sedangkan Floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis (makanan)
2. Sebagai organ pembentuk dan penyangga tubuh tumbuhan
3. Sebagai tempat penyimpan cadangan makanan
4. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
Struktur dan Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Struktur Morfologi
1. Bentuk daun berdasarkan tepi daun (rata, bergerigi, dsb)
2. Daun berdasarkan jumlah anak daun dalam 1 tangkai
3. Daun berdasarkan tulang daun
Struktur Anatomi
Dari lapisan atas ke bawah
1. Jaringan Epidermis atas, terdiri dari sel selapis yang dilindungi oleh
kutikula
2. Jaringan Palisade, sel berbentuk seperti tiang, terdapat banyak kloroplas
3. Jaringan Spons, sel berlapis-lapis, terdapat rongga udara, terdapat sedikit
kloroplas, terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem)
4. Jaringan Epidermis bawah, terdiri dari sel selapis, terdapat stomata yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran udara
Fungsi Daun
1. sebagai tempat fotosintesis
2. sebagai tempat respirasi
3. sebagai tempat transpirasi
4. sebagai alat perkembangbiakan vegetatif


Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2099868-struktur-dan-fungsi-batang-daun/#ixzz2DCp1TsjC

Struktur dan Fungsi Akar Tumbuhan


Struktur dan Fungsi Akar Tumbuhan

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut)       (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)
1.    Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1    Morfologi (struktur luar) akar.
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
1.2    Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2.    Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
  • Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
  • Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3.    Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar. Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar, selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu (xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis.Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif. Transpor aktifadalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4.    Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi. Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.
sumber:wekipedi

sistem transportasi pada vertebrata


Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata

Artikel ini telah dibaca 4,096 kali

Sistem sirkulasi pada Vertebrata jauh lebih maju dibandingkan dengan sistem sirkulasi pada invertebrata. Berikut ini uraian singkat mengenai perbandingan sistem sirkulasi pada kelompok vertebrata.

Ikan (Pisces)

Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, yaitu sebuah serambi atau atrium dan sebuah bilik atau ventrikel. Untuk menjaga agar aliran darah tetap searah, antara serambi dan bilik terdapat katup jantung.
FastStoneEditor Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata
Sistem sirkulasi pada ikan: peredaran darah tunggal.
Bila bilik jantung berkontraksi, darah akan terpompa ke luar menuju ke insang. Di dalam kapiler insang CO2 dibebaskan ke dalam air, sedangkan oksigen dari air berdifusi ke dalam darah insang, sehingga darah yang meninggalkan insang banyak mengandung oksigen. Dari insang darah mengalir melalui vena sambil mengedarkan oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan selanjutnya menuju ke atrium jantung, lalu mengalir ke bilik.
Peredarah darah ikan hanya sekali melewati jantung. Peredaran darah yang demikian disebut peredaran darah tunggal.

Katak (Amphibi)

Sel-sel darah katak terdiri atas sel-sel darah merah (eritrosit) dan sel-sel darah putih (leukosit). Eritrositnya berinti, berbentuk bulat panjang, pipih dan mengandung hemoglobin. Leukositnya tidak berwarna, berinti dan dapat bergerak bebas secara ameboid.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu ventrikel atau bilik, dua serambi atau atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Di antara serambi dan bilik terdapat katup jantung. Di samping itu terdapat kantong berdinding tipis tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah yang kaya CO2 dari berbagai organ tubuh selain paru-paru dan kulit, disebut sinus venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya akan CO2. Darah dari sinus venosus akan masuk ke atrium kanan.
FastStoneEditor Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata
Sistem sirkulasi pada katak. Perhatikan ventrikelnya hanya satu. (dobel klik untuk memperbesar)
Darah dari ventrikel keluar melalui batang nadi atau trunkus arteriosus. Batang nadi ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi dua. Yang satu mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sedang yang lain mengalirkan darah menuju ke kepala (arteri karotis) serta ke kulit dan paru-paru (arteri pulmokutanea). Di dalam kapiler paru-paru dan kulit darah akan membebaskan CO2 dan mengikat oksigen, selanjutnya mengalir melalui vena pulmo kutanea kembali ke atrium kiri. Darah yang melalui pembuluh vena ini kaya akan oksigen.
Darah yang berasal dari seluruh tubuh membawa sisa metabolisme dan CO2kembali ke jantung melalui vena cava yang bermuara pada sinus venosus, dan akhirnya darah mengalir masuk ke atrium kanan. Darah yang berasal dari atrium kiri dan kanan akan dipompa masuk ke dalam ventrikel, akibatnya terjadi percampuran antara darah kotor dan darah bersih.
Pada katak terdapat hga macam sistem vena, yaitu:
  1. sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala,serta vena kava yang berasal dari alattubuh bagian belakang
  2. sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkutdarah dariparu-paru dan kulit
  3. sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua macam vena porta:
    • vena porta hepatica: vena yang mampir ke hati
    • vena porta renalis: vena yang mampir ke ginjal
    Di samping peredaran darah, pada katak juga terdapat peredaran getah bening atau peredaran limfe yang merupakan sistem peredaran terbuka. Peredaran ini berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh dari dalam darah.

    Reptilia

    Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah bersekat, tetapi belum sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah yang kaya CO2 dalam bilik kanan dapat bercampur. Pada buaya, sekat antar bilik mempunyai lubang kecil yang dikenal sebagai foramen panizzae.
    FastStoneEditor Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata
    Jantung Reptile. Perhatikan foramen pannizae-nya.
    Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung CO2  dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.

    Burung (Aves) dan Mamalia

    Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan, yaitu dua serambi kanan dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi dan antar bilik telah dipisahkan oleh sekat yang sempurna.
    FastStoneEditor Sistem Transportasi (2) : Sistem transportasi pada Vertebrata
    Jantung Aves dan Mamalia
    sumber:wekipedi 

    sistem peredaran darah pada protozoa


    sistem peredaran darah

    sistem peredaran darah pada hewan- Protozoa
    Difusi (pada Amoeba) dan vakuola kontraktil (pada Paramaecium).
    - Coelenterata dan Platyhelmintbes
    Sistem Gastrovaskuler.
    - Mollusca dan Arthropods
    Sistem Peredaran darah terbuka
    - Annelida
    Sistem peredaran darah tertutup.
    - Pisces
    Peredaran darah tunggal, jantung beruang dua.
    - Amphibi
    Peredaran darah ganda, jantung beruang tiga.
    - Reptil
    Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat antar ruang belum sempurna.Pada buaya terdapat lubang kecil antar bilik yang disebut foramen panizzae.
    - Aves
    Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat sudah sempurna.

    Sistem Sirkulasi pada Hewan
    Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
    Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
    Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
    Misal : Arthropoda
    Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
    Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

    1. PoriferaBelum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

    2. Hydra

    Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

    3. Platyhelminthes
    Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

    4. Annelida

    Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
    Arah aliran darah :
    Lengkung aorta -pembuluh ventral - kapiler (seluruh jaringa tubuh) - pembuluh dorsal - lengkung aorta (pembuluh jantung).
    Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

    5. Mollusca
    Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

    6. ArthropodaMemiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
    Arah aliran darah :
    Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh
    -jaringan tubuh tanpa melalui kapiler -jantung pembuluh melalui ostium.
    Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.

    7. Pisces
    Jantung ikan terdiri :
    - 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
    - Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
    Arah aliran darah :
    Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
    Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

    8. Amphibia
    Jantung katak terdiri :
    - 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
    - Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
    besar yang akan masuk ke atrium kanan.
    Arah aliran darah :
    Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
    Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

    9. Reptilia
    Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
    - 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
    - 1 atrium sinister (serambi kiri)
    - 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
    - 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
    Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
    Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
    Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.

    10. Aves
    Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
    - 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
    - 1 atrium sinister (serambi kiri)
    - 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
    - 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
    Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

    11. Mamalia
    Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
    - 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
    - 1 atrium sinister (serambi kiri)
    - 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
    - 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
    Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.


    SUMBER:WEKIPEDI

    SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA


    Sistem peredaran darah pada manusia dan kelaina / penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia
    Nah teman-teman semua selamat datang di blog sederhana ini, sekarang akan saya bahas mengenai sistem peredaran darah pada manusia, semoga artikel ini bermanfaat bagi semua. baca dengan baik sdan resapi sehingga kalian semua mengerti mengenai materi ini
    Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, da kapiler.

    A. Darah
    1.Fungsi Darah
    Darah berfungsi antara lain sebagai:
    1. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
    2. Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
    3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
    4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
    5.  zMemelihara keseimbangan cairan tubuh
    6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
    7. Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC
    2.Komponen darah
    a. Plasma darah
    Plasma darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah, antara lain
    1. Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
    2. Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
    3. Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
    4. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
    b. Sel-sel darah
    - mencakup 45% dari jumlah total darah.
    - terdiri dari :
    a).sel darah merah ( eritrosit )
    b).sel darah putih ( leukosit )
    c).keping darah ( trombosit )
    a). Sel Darah Merah
    -berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksidan.
    -berbentuk bikonkaf dan tidak memiliki Inti.
    -Eritrosit yang Tua dan rusak akan dirompak di limpa.
    b). sel darah putih
    - berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan.
    membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
    - jumlah leukosit normal adalah 4000 – 10.000 /mm3 darah.
    - saat terjadi infeksi jumlahnya dapat melebihi 10.000/mm3 darah yang biasa disebut leukositosis.
    c). keping darah
    -berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka.
    - jumlah trombosit sekitar 300.000 /mm3 darah.
    - berbentuk bulat dan tidak berinti.
    - trombosit dibentuk di sumsung tulang dan hidup selama delapan hari.
    - apabila terjadi luka , darah akan keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan trombosit pecah.
    1). trombosit yang pecah akan menghasilkan enzime trombokinase / tromboplastin.
    2). trombokinase berfungsi untuk mengubah protombrin dalam plasma darah menjadi trombin dengan bantuan
    ca2+dan vitamin K .
    3). Trombin akan mengubah fibrinogen dalam plasma menjadi benang benang fibrin, yaitu benang benang halus yang dapat
    menutup luka.
    Proses pembekuan darah
    Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin).
    Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah
    cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih lama agar darah membeku.
    Untuk lebih jelasnya perhatikan skema di bawah ini!
    3. Golongan Darah
          Seorang yang mengalami kekurangan darah dapat diber tambahan darah dari orang lain. Hal yang disebut trasnsfusi darah. Orang yang menerima darah disebut resipien. Sedangkan pemberi darah disebut donor. Ada beberapa macam penggolongan darah yaitu system ABO, system Rh, atau system MN. Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan darah. Penggolongan ini berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah. Aglutinogen  merupakan senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi antibody.
    Dalam system ABO, berdasarkan senyawa aglutinogen da aglutini dalam darah,  darah dapat dikelompokkan menjadi:
    1. Golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan agluitinin β (anti B)
    2. Golongan darah B, yaitu darah  yang memiliki aglutinogen B dan agluitinin α (anti A)
    3. Golongan darah AB, yaitu darah  yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak mempunyai aglutinin α dan β.
    4. Golongan darah O, yaitu darah  yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β.
    Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
    Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
    • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
    • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
    • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
    • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
    Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
    Rhesus
    Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
    Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.
    B.     Alat-Alat Peredaran Darah
    1. 1. Jantung
    Jantung bentuk seperti kerucut tumpul, ukuran sebesar kepalan tinju tangan, panjang sekitar 12 cm, lebar 9 cm.
    Jantung berfungsi untuk memompa darah agar dapat beredar. Dindng jantung memiliki tiga lapisan, yaitu:.
    1. Perikardium/epikardium merupakan selaput paling luar sebagai pembungkus jantung, g.
    2. Miokardium merupakan lapisan tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot jantung
    3. Endokardium merupakan selaput pembatas ruang jantung yang nengandung pembuluh darah, saraf dan cabang dari system peredaran ke jantung.
    Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan dan serambi kiri.
    Di antara bilik kanan  dan bilik kiri dipisahkan oleh septum interventrikularis, antara serambi kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi dipisahkan septum atrioventrikularis
    Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan serambi kiri terdapat katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan serambi kanan disebut valvula trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.
    Denyut jantung orang dewasa yang sehat dalam keadaan biasa rata-rata berkisar antara 60 sampai 80 denyutan per detik. Tekanan darah menunjukkan tekanan dalam arteri utama. Tekanan dapat diukur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu,sistolik adalah tekanan darah saat otot jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan darah dipompa keluar dari jantung.
    1. Pembuluh darah
    Pembuluh  darah  dibedakan menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh rambut (kapiler)
    a)      Arteri
    Pembuluh nadi atau arteri berfungsi mengalirkan darah keluar dari jantung dengan ciri-ciri letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal elastis, senyutnya terasa, dan memiliki satu katub didekat jantung, jika pembuluh ini terpotong darah akan keluar memancar.
    Pembuluh nadi ada tiga jenis:
    1.Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
    2.Arteri, Percabangan dari aorta
    3.Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
    b)      Vena
    Pembuluh balik(vena) berfungsi mengalirkan darah menuju jantung, dengan ciri-ciri letaknya di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastis, denyutnya tidak terasa, dan memiliki katup di sepanjang tubuh, jika terpotong darah tidak memancar hanya menetes saja.
    Pembuluh vena ada tiga jenis, yaitu
    1.Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui atrium kanan
    2.Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
    3.Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri.
    c)      Kapiler
    Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Fungsinya adalah sebagai berikut:
    1. Alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena
    2. Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan
    3. Menyerap makanan yang terdapat di usus
    4. Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
    C. Mekanisme Peredaran Darah
    Sistem peredaran manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup
    a. Peredaran ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak dua kali, yaitu pada
    1. Peredaran Darah Kecil
    Peredaran darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung.
    Jantung(bilik kiri)           paru-paru            jantung (serambi kiri)
    1. Peredaran Darah Besar
    Peredaran darah besar/ panjang yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung
    Jantung (bilik kiri)          seluruh tubuh             jantung (serambi kanan)
    b. Peredaran tertutup, artinya selama beredar darah selalu melewati pembuluh
    Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran manusia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor keturunan dan faktor bukan keturunan. Berikut adalah beberapa maca penyakit yang disebabkan oleh
    faktor-faktor tersebut.
    1. Kelainan / penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan :
    a. Hemofilia, adalah penyakit menurun yang disebabkan darah sukar atau sulit mebebu jika tubuh terluka. Hal ini disebabkan pada darah yang tidak memiliki antihormon globulin.
    b. Sicle cell anemia, adalah penyakit keturunan yang bentuk sel darah merahnya tidak normal ( sel darah merah membentuk bulan sabit ). Sicle cell anemia membuat kemampuan unuk mengikat O2 maupun CO2 menjadi berkurang.
    SUMBER:WEKIPEDI